Langsung ke konten utama

Era Kolaborasi



Inspirasi dari kerandoman kali ini adalah HARUS BANGKIT. Bangkit dari masa pandemi yang sampai saat ini belum jelas kapan selesainya. Corona oh corona! Sudah jelas semua sektor kena dampaknya. Nah! Karena itulah kita harus segera bangkit yes! Berat rasanya kalau bangkit sendiri, tapi beda kalau dengan kolaborasi.

Menurut saya dengan adanya kolaborasi semua jadi mungkin kembali lagi seperti semula. Yang harus dilakukan hanyalah suport satu sama lain. Alangkah indahnya jika ada 2 atau lebih kemampuan berbeda yang digabungkan dengan satu jujuan. Pada dasarnya seperti itu dulu. Masalah ego pribadi bisa dikesampingkan terlebih dahulu. 

Ini yang saya lakukan bersama Hendy di Kedai Wak Bing. Kami menamainya Kolaborayuk! alias Kolaborasi Yuk! yang pernah kami lakukan antara lain, kolaborasi dengan seniman gambar untuk menggambar di paper cup yang kami pakai pada saat awal buka dulu. Hasil dari gambaran-gambaran tersebut  nantinya akan di lelang dan keuntungan dari lelang akan diberikan pada seniman penggambar paper cup tersebut. 

Setelah kami pindah ke tempat yang baru, di jalan ringroad utara no. 77. kami juga berkorasi dengan teman-teman dari persahaman. Jadi, kami memfasilitasi teman-teman yang bermain saham untuk melakukan seminar mini kepada Sobat Wak Bing yang tertarik dan masih awam tentang dunia persahaman. 

Sebetulnya masih banyak lagi yang kami lakukan, seperti kolaborasi dengan komunitas board game untuk bersama-sama memberikan hiburan di Kedai Wak Bing yang sederhana ini. Kami juga pernah berkolaborasi yang hubungannya dengan perkopian, seperti roastery, kelompok tani yang memperkenalkan bunga telang, Kolaborasi bersama teman-teman yang ingin menitipkan kreatifitas berupa makanan atau minuman non kopi pun pernah kami lakukan. 

Kolaborasi yang Kedai Wak Bing lakukan tidak melulu harus tentang makanan. Tapi dalem semua hal pun hajar saja selagi bisa. Dengan kolaborasi semua jadi termudahkan dan pasti menguntungkan semua pihak. Daripada persaingan sebaiknya kita berkolaborasi. Tinggalkan persaingan dan mulailah berkolaborasi biar semua terasa lebih asik!

Sudahkan kamu siap berkolaborasi?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gimbal Tak Sederhana Dan Lama

Ceritanya pada tahun 2009. Setelah 2 tahun tinggal dan kuliah di Jogja beserta penghuni kampus FISIP Atma Jaya Yogyakarta tercinta akhirnya mulai punya banyak teman. Kampus FISIP tergolong kampus dengan mahasiswa terrandom dibandingkan dengan fakultas-fakultas lainnya. Disana banyak ditemui mahasiswa yang cukup unik, aneh, bin ajaib. Saya salah satunya yang terkontaminasi kerandoman ini. Awal menginjakan kaki di kampus, saya terheran-heran dengan situasi pada masa itu (2007). Mulai dari kuliah dengan seadanya, kaos, sandal jepit, celana jeans yang sudah sobek-sobek bagian lutut, rambut gondorng, keribo, sampai gimbal bisa saya temu sejauh mata memandang. Rupa-rupa lah warnannya. Singkat cerita saya memutuskan untuk menggimbal rambut saya yang sudah 2 tahun tidak saya potong sejak lulus SMA. Rambut yang banyak diberikan pujian oleh para mahasiswi yang konon katanya mereka iri dengan rambut yang hanya menggunakan sampo untuk perawatannya ini, tidak akan lagi membuat para w...

Ada Kamar Kosong

Sebelumnya saya ucapkan maaf sekali, yang pertama lama sekali gak menulis blog yang super random, yang kedua sekalinya posting konten ini adalah konten jualan. Maaf yes! Beberapa waktu yang lalu saya pernah menulis,  MIMPI JADI BAPAK KOS . Nah! Kali ini mungkin udah resmi jadi bapak kos beneran. Setelah menunggu sekian lamanya, akhirnya kos ini sudah siap dihuni. Kos yang berdiri di daerah Maguwoharjo ini berada di tengah perumahan   Griya Grogol Asri   Blok B8, Grogol, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. Kos yang diberi nama RA Kost ini diambil dari inisial nama depan dan tengah adik saya yang kebetulan sama. Nyebelinnya ternyata nama RA Kost sendiri sudah banyak di pakai oleh kos-kos lain yang tentu saja berada di luar Jogja. Yah nanti coba kami cari nama yang lebih oke. Konsep RA Kost memiliki fasilitas kamar mandi dalam dengan kloset duduk, token listrik dimasing-masing kamar, AC, kasur spring bed, meja, kursi, dan lemari. WIFI-nya mana? Nah! Semua warga peru...

Mimpi Jadi Bapak Kos

Jadi pak kos itu cuma selentingan mimpi zaman kuliah dulu. Diem aja tapi ada pemasukan. Anjrit gak guna banget yak mikirnya begitu. Tapi oleh lah namanya juga cuma mimpi. Mimpi tu belum tentu harapan, kalo cita-cita itu baru harapan.   Zaman kuliah belum punya pacar, pasti jelas donk kos-kosannya harus khusus perempuan. Indah banget kan kalao mau berangkat kuliah selalu ada sapaan, “Selamat pagi mas.” Mas karena mikirnya seumuran atau gak jauh beda. Siapa tau ngajak berangkat bareng kan bisa nebeng (waktu itu belum ada kendaraan sendiri).   Berjalannya waktu obrolan sama teman-teman kuliah, kami coba memetakan apa asik dan gak asiknya punya kos-kosan perempuan. Banyaknya selentingan yang berseliweran yang paling saya ingat adalah banyakanya cowok-cowok yang nantinya ngapel ke kos. Buat saya ya bebas-besas aja dan bukan urusan saya, yang penting gak mengganggu aja. Tapi karena waktu itu masih jomblo, tetep ganggu juga kan? Pingin juga gitu punya pacar. Ini kategorinya 50:50, en...