Pasti randomers gak asing dengan tempat makan kaki lima, setiap daerah pasti ada pedagang kaki lima yang menjajakan makanan. Konon kabarnya, kemunculan warung tenda di pinggir jalan makain merebak setelah era krisis moneter yang dialami Indonesia tahun 1998.
DI Yogyakarta punya segudang kuliner yang berjualan di pinggir jalan dan bahkan bisa dikatakan ramai pengunjung. Selain itu sudah ada juga yang di berikan label “Kuliner Lagend”. Salah satu sudut kota jogja yang diramaikan dengan warung tenda kaki lima berada di Jalan Kaliurang, sekitar UGM.
Kalau boleh dikatakan, hampir di sekitar kampus sangat banyak warung tenda kaki lima yang jadi favorit para mahasiswa yang tinggal di daerah seputar kampusnya. Mulai dari pecel, mie ayam, penyetan, dan masih banyak lagi. Termasuk kuliner kekinian, mulai dari yang serba pedas, berkeju, goreng-goreng, sampai bakar-bakaran pun ada.
Saat ini banyak juga para mahasiswa yang juga belajar untuk memulai bisnisnya sendiri dimulai dari pedagang kaki lima, menyewa kios, sampai akhirnyapun walau tidak bisa konsisten, ada juga yang sukses besar. Usaha kedai kopi pun juga turut memeriahkan suasana pinggir jalan di setiap sudut kota Jogja.
Kalau bicara masalah kopi, terutama bisnisnya, mungkin 5 tahun terakhir usaha bisnis kopi sudah sangat menjamur yang jika diamati tidak begitu sehat karena kurang menyebar. Jadi, seperti berkumpul di satu daerah dan jaraknya pun sangat berdekatan. Menurut hemat saya, alangkah indahnya jika usaha ini bisa menyebar di setiap sudut, jadi pengunjung yang datang bisa menikmati kopi tanpa harus bersusah payah datang jauh-jauh.
Siapakah randomers untuk memulai bisnis mandiri dari level mikro?
Komentar
Posting Komentar