Langsung ke konten utama

Pacaran Beda Makanan



Pacaran beda agama sudah jadi makanan sehari-hari selama 6 tahun belakangan ini. Pahitnya gak usah  dirasain, tapi manisnya pasti. Susah, gak susah-susah amat yang penting dinikmati aja dan ikhlas itu wajib. Perjuangan itu wajib, 


hidup adalah perjuangan tanpa henti-henti


Begitu dentang salah satu lagu Dewa 19. Beda agama kenapa kamu harus jadi kendala? Nikmati saya randomers! Perjuanganmu harus diselesaikan apapun hasilnya. Problem adalah kalau makanan yang kamu makan beda.


Bukan masalah haram dan halal. tapi vegetarian dengan pemakan segala. Bayangkan pasanganmu seorang vegetarian tapi kalian mau pingin makan sate. Yah itu yang terjadi sama saya selama 6 tahun ini. Tapi disini saya makin menghargai yang namanya perbedaan. 


Ini rasanya double kill, sudah beda agama ditambah lagi kalo Kiran itu vegetarian. Saya selalu mikirnya begini, makan apapun bisa kok, sate? Oke, makan lontong sama bumbu kacangnnya bisa, makan ayam geprek juga bisa, minimal nasi sama lalapan atau nasi sambal juga bisa. Mana susahnya? Hampir gak ada sama sekali lho randomers.


Gak juga sih. Justru paling males itu adalah pertanyaan, “mau makan apa?” Nah itu problem terbesar selama ini. Logikanya, apa yang Kiran makan pasti bisa saya makan, sedangkan yang saya makan, belum tentu dia bisa makan. Gitu kan? Setuju kan? 


Beda itu lebih seru kan?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gimbal Tak Sederhana Dan Lama

Ceritanya pada tahun 2009. Setelah 2 tahun tinggal dan kuliah di Jogja beserta penghuni kampus FISIP Atma Jaya Yogyakarta tercinta akhirnya mulai punya banyak teman. Kampus FISIP tergolong kampus dengan mahasiswa terrandom dibandingkan dengan fakultas-fakultas lainnya. Disana banyak ditemui mahasiswa yang cukup unik, aneh, bin ajaib. Saya salah satunya yang terkontaminasi kerandoman ini. Awal menginjakan kaki di kampus, saya terheran-heran dengan situasi pada masa itu (2007). Mulai dari kuliah dengan seadanya, kaos, sandal jepit, celana jeans yang sudah sobek-sobek bagian lutut, rambut gondorng, keribo, sampai gimbal bisa saya temu sejauh mata memandang. Rupa-rupa lah warnannya. Singkat cerita saya memutuskan untuk menggimbal rambut saya yang sudah 2 tahun tidak saya potong sejak lulus SMA. Rambut yang banyak diberikan pujian oleh para mahasiswi yang konon katanya mereka iri dengan rambut yang hanya menggunakan sampo untuk perawatannya ini, tidak akan lagi membuat para w...

Ada Kamar Kosong

Sebelumnya saya ucapkan maaf sekali, yang pertama lama sekali gak menulis blog yang super random, yang kedua sekalinya posting konten ini adalah konten jualan. Maaf yes! Beberapa waktu yang lalu saya pernah menulis,  MIMPI JADI BAPAK KOS . Nah! Kali ini mungkin udah resmi jadi bapak kos beneran. Setelah menunggu sekian lamanya, akhirnya kos ini sudah siap dihuni. Kos yang berdiri di daerah Maguwoharjo ini berada di tengah perumahan   Griya Grogol Asri   Blok B8, Grogol, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. Kos yang diberi nama RA Kost ini diambil dari inisial nama depan dan tengah adik saya yang kebetulan sama. Nyebelinnya ternyata nama RA Kost sendiri sudah banyak di pakai oleh kos-kos lain yang tentu saja berada di luar Jogja. Yah nanti coba kami cari nama yang lebih oke. Konsep RA Kost memiliki fasilitas kamar mandi dalam dengan kloset duduk, token listrik dimasing-masing kamar, AC, kasur spring bed, meja, kursi, dan lemari. WIFI-nya mana? Nah! Semua warga peru...

Mimpi Jadi Bapak Kos

Jadi pak kos itu cuma selentingan mimpi zaman kuliah dulu. Diem aja tapi ada pemasukan. Anjrit gak guna banget yak mikirnya begitu. Tapi oleh lah namanya juga cuma mimpi. Mimpi tu belum tentu harapan, kalo cita-cita itu baru harapan.   Zaman kuliah belum punya pacar, pasti jelas donk kos-kosannya harus khusus perempuan. Indah banget kan kalao mau berangkat kuliah selalu ada sapaan, “Selamat pagi mas.” Mas karena mikirnya seumuran atau gak jauh beda. Siapa tau ngajak berangkat bareng kan bisa nebeng (waktu itu belum ada kendaraan sendiri).   Berjalannya waktu obrolan sama teman-teman kuliah, kami coba memetakan apa asik dan gak asiknya punya kos-kosan perempuan. Banyaknya selentingan yang berseliweran yang paling saya ingat adalah banyakanya cowok-cowok yang nantinya ngapel ke kos. Buat saya ya bebas-besas aja dan bukan urusan saya, yang penting gak mengganggu aja. Tapi karena waktu itu masih jomblo, tetep ganggu juga kan? Pingin juga gitu punya pacar. Ini kategorinya 50:50, en...