Langsung ke konten utama

Menggambar Kok Susah

Menggambar buat saya itu amatlah sulit. Padahal, semua imajinasi itu sudah muncul jelas sekali tapi malah tidak singkron ke tangan. Jangankan gambar tangan, diaplikasikan ke bentuk digitalpun yaampun susahnya. Karena itulah saya selalu mengagumi teman-teman yang jago menggambar.


Mungkin beberapa faktor diantarannya adalah tidak sabar untuk menyelesaikannya. Yang paling utama tadi, tidak bisa singkron antara otak dengan tangan. Mungkin ada beberapa randomers yang mengidap kesamaan dengan yang saya alami. Menariknya adalah kita masih bisa menikmati gambar-gambar hasil karya seniman.


Waktu masih mahasiswa ada beberapa kumpulan teman-teman yang menyukai kegiatan menggambar membuat sebuah klub yang diberi nama Piknik. Lupa apa kepanjangannyannya, yang jelas bentuk kegiatannya santai-santai saja dan memiliki tema tiap kali kumpul, misalnya menggambar mata, bunga dan lain sebagainnya. Bentuk karyanya sangat bebas, sesuai dengan style yang disukai.


Komentar yang yang masuk saat itu semuanya saling menguatkan, karena teman-teman yang bergabung saling membangun satu sama lain. Jadi, style atau gaya yang dianut adalah kelebihan masing-masing penggambar. Saya termasuk dalam style sketsa, dengan garis yang sangat kasar dan cenderung abstrak. Tapi tetap saja saya tidak begitu percaya diri dengan hasil semua gambaran yang sudah pernah saya gambar.


Faktor kepercayaan dini ini lah yang sebetulnya jadi kunci utama setiap orang. Karena setiap orang punya bakat yang berbeda-beda jadi pengembangannya pun pasti dengan jalurnya masing-masing. Saya sendiri lebih percaya diri dengan tulisan, seperti yang saya lakukan sekarang. Walopun sebetulnya tulisan ini pun belum ada bagus-bagusnya, masih ada typo yang sengaja memang tidak saya benarkan. Harapannya typo itu jadi style haha..


Style gambar seperti apa yang randomers suka?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gimbal Tak Sederhana Dan Lama

Ceritanya pada tahun 2009. Setelah 2 tahun tinggal dan kuliah di Jogja beserta penghuni kampus FISIP Atma Jaya Yogyakarta tercinta akhirnya mulai punya banyak teman. Kampus FISIP tergolong kampus dengan mahasiswa terrandom dibandingkan dengan fakultas-fakultas lainnya. Disana banyak ditemui mahasiswa yang cukup unik, aneh, bin ajaib. Saya salah satunya yang terkontaminasi kerandoman ini. Awal menginjakan kaki di kampus, saya terheran-heran dengan situasi pada masa itu (2007). Mulai dari kuliah dengan seadanya, kaos, sandal jepit, celana jeans yang sudah sobek-sobek bagian lutut, rambut gondorng, keribo, sampai gimbal bisa saya temu sejauh mata memandang. Rupa-rupa lah warnannya. Singkat cerita saya memutuskan untuk menggimbal rambut saya yang sudah 2 tahun tidak saya potong sejak lulus SMA. Rambut yang banyak diberikan pujian oleh para mahasiswi yang konon katanya mereka iri dengan rambut yang hanya menggunakan sampo untuk perawatannya ini, tidak akan lagi membuat para w...

Ada Kamar Kosong

Sebelumnya saya ucapkan maaf sekali, yang pertama lama sekali gak menulis blog yang super random, yang kedua sekalinya posting konten ini adalah konten jualan. Maaf yes! Beberapa waktu yang lalu saya pernah menulis,  MIMPI JADI BAPAK KOS . Nah! Kali ini mungkin udah resmi jadi bapak kos beneran. Setelah menunggu sekian lamanya, akhirnya kos ini sudah siap dihuni. Kos yang berdiri di daerah Maguwoharjo ini berada di tengah perumahan   Griya Grogol Asri   Blok B8, Grogol, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. Kos yang diberi nama RA Kost ini diambil dari inisial nama depan dan tengah adik saya yang kebetulan sama. Nyebelinnya ternyata nama RA Kost sendiri sudah banyak di pakai oleh kos-kos lain yang tentu saja berada di luar Jogja. Yah nanti coba kami cari nama yang lebih oke. Konsep RA Kost memiliki fasilitas kamar mandi dalam dengan kloset duduk, token listrik dimasing-masing kamar, AC, kasur spring bed, meja, kursi, dan lemari. WIFI-nya mana? Nah! Semua warga peru...

Mimpi Jadi Bapak Kos

Jadi pak kos itu cuma selentingan mimpi zaman kuliah dulu. Diem aja tapi ada pemasukan. Anjrit gak guna banget yak mikirnya begitu. Tapi oleh lah namanya juga cuma mimpi. Mimpi tu belum tentu harapan, kalo cita-cita itu baru harapan.   Zaman kuliah belum punya pacar, pasti jelas donk kos-kosannya harus khusus perempuan. Indah banget kan kalao mau berangkat kuliah selalu ada sapaan, “Selamat pagi mas.” Mas karena mikirnya seumuran atau gak jauh beda. Siapa tau ngajak berangkat bareng kan bisa nebeng (waktu itu belum ada kendaraan sendiri).   Berjalannya waktu obrolan sama teman-teman kuliah, kami coba memetakan apa asik dan gak asiknya punya kos-kosan perempuan. Banyaknya selentingan yang berseliweran yang paling saya ingat adalah banyakanya cowok-cowok yang nantinya ngapel ke kos. Buat saya ya bebas-besas aja dan bukan urusan saya, yang penting gak mengganggu aja. Tapi karena waktu itu masih jomblo, tetep ganggu juga kan? Pingin juga gitu punya pacar. Ini kategorinya 50:50, en...