Langsung ke konten utama

Gaya Hidup Minimalis Beda Dengan Hidup Ngirit



Pertama kalinya tahu tentang gaya hidup minimalis itu asik banget lho randomers. Bayangkan kalau tempat tinggalmu bersih, tidak ada barang-barang sama sekali, pasti minilam bisa dipakai untuk main karambol dengan 4 papan atau bisa untuk bikin turnamen catur dengan total 8 papan.

Tapi gak gitu juga sih cara penerapannya, sederhananya minimalis itu gak berlebihan, tapi sama sederhana beda ya, karena minimalis belum tentu punya rendang yang enak rasanya (mikir). Banyak yang cari tutorial untuk hidup minimalis termasuk saya. Yang saya temukan dan paling mudah dimengerti adalah penjelasan dari Youtube Raditya Dika.

Randomers pasti punya pakaian kesayangan atau pakaian andalan untuk dipakai berkegiatan harian kan. Jadi, kalo pake pakaian itu pasti meningkatkan ke-pede-an randomers. Walopun belum mandi, keramas, dan gosok gigi, tapi kalo udah pake pakaian andalan itu nerasa paling cool se-Kecamatan. Contohnya begini, berapa potong atasan (minimal kaos) yang kamu punya, 7 potong? 14 potong? 28 potong, atau lebih dari itu? Pertanyaan selanjutnya, ada berapa potong yang pakaian tersebut yang tidak pernah kamu pakai dalam kurun waktu 3 bulan?

Coba pisahkan pakaian yang 3 bulan gak terpakai itu ke dalam wadah apapun lah, ada baiknya siap untuk disumbangkan tapi harus layak yes. Dah coba dulu itu, dan bisa juga berlaku pada semua benda atau barang yang ada di tempat tinggal randomers.

Jadi ingat cerita tentang TV di kerandoman sebelumnya. Ketika saya berpikir kalau sudah tidak butuh TV lagi selama ada youtube, netflix, dan segala macam jenis streaming dengan menggunakan IP adress. Tapi dari pada dijual akhirnya dijadikan second monitor aja supaya bisa nonton rame-rame. 

Wahai randomers, pilih dan pilah barangmu yang kira-kira tidak kamu butuhkan lagi secara praktis dan coba untuk merelakannya dengan bijaksana.

Beda banget kan sama hidup ngirit?

Komentar

  1. Yap, meskipun belum sepenuhnya menerapkan hidup minimalis, tapi secara perlahan aku mencoba untuk memilah barang yg menurutku fungsional. Sementara barang yang kalau gak kupunya "gak apapa", ya gak kubeli

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gimbal Tak Sederhana Dan Lama

Ceritanya pada tahun 2009. Setelah 2 tahun tinggal dan kuliah di Jogja beserta penghuni kampus FISIP Atma Jaya Yogyakarta tercinta akhirnya mulai punya banyak teman. Kampus FISIP tergolong kampus dengan mahasiswa terrandom dibandingkan dengan fakultas-fakultas lainnya. Disana banyak ditemui mahasiswa yang cukup unik, aneh, bin ajaib. Saya salah satunya yang terkontaminasi kerandoman ini. Awal menginjakan kaki di kampus, saya terheran-heran dengan situasi pada masa itu (2007). Mulai dari kuliah dengan seadanya, kaos, sandal jepit, celana jeans yang sudah sobek-sobek bagian lutut, rambut gondorng, keribo, sampai gimbal bisa saya temu sejauh mata memandang. Rupa-rupa lah warnannya. Singkat cerita saya memutuskan untuk menggimbal rambut saya yang sudah 2 tahun tidak saya potong sejak lulus SMA. Rambut yang banyak diberikan pujian oleh para mahasiswi yang konon katanya mereka iri dengan rambut yang hanya menggunakan sampo untuk perawatannya ini, tidak akan lagi membuat para w...

Ada Kamar Kosong

Sebelumnya saya ucapkan maaf sekali, yang pertama lama sekali gak menulis blog yang super random, yang kedua sekalinya posting konten ini adalah konten jualan. Maaf yes! Beberapa waktu yang lalu saya pernah menulis,  MIMPI JADI BAPAK KOS . Nah! Kali ini mungkin udah resmi jadi bapak kos beneran. Setelah menunggu sekian lamanya, akhirnya kos ini sudah siap dihuni. Kos yang berdiri di daerah Maguwoharjo ini berada di tengah perumahan   Griya Grogol Asri   Blok B8, Grogol, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. Kos yang diberi nama RA Kost ini diambil dari inisial nama depan dan tengah adik saya yang kebetulan sama. Nyebelinnya ternyata nama RA Kost sendiri sudah banyak di pakai oleh kos-kos lain yang tentu saja berada di luar Jogja. Yah nanti coba kami cari nama yang lebih oke. Konsep RA Kost memiliki fasilitas kamar mandi dalam dengan kloset duduk, token listrik dimasing-masing kamar, AC, kasur spring bed, meja, kursi, dan lemari. WIFI-nya mana? Nah! Semua warga peru...

Mimpi Jadi Bapak Kos

Jadi pak kos itu cuma selentingan mimpi zaman kuliah dulu. Diem aja tapi ada pemasukan. Anjrit gak guna banget yak mikirnya begitu. Tapi oleh lah namanya juga cuma mimpi. Mimpi tu belum tentu harapan, kalo cita-cita itu baru harapan.   Zaman kuliah belum punya pacar, pasti jelas donk kos-kosannya harus khusus perempuan. Indah banget kan kalao mau berangkat kuliah selalu ada sapaan, “Selamat pagi mas.” Mas karena mikirnya seumuran atau gak jauh beda. Siapa tau ngajak berangkat bareng kan bisa nebeng (waktu itu belum ada kendaraan sendiri).   Berjalannya waktu obrolan sama teman-teman kuliah, kami coba memetakan apa asik dan gak asiknya punya kos-kosan perempuan. Banyaknya selentingan yang berseliweran yang paling saya ingat adalah banyakanya cowok-cowok yang nantinya ngapel ke kos. Buat saya ya bebas-besas aja dan bukan urusan saya, yang penting gak mengganggu aja. Tapi karena waktu itu masih jomblo, tetep ganggu juga kan? Pingin juga gitu punya pacar. Ini kategorinya 50:50, en...