Langsung ke konten utama

Basket Ball It’s My Love



Cabang olah raga permainan yang satu ini sudah saya geluti sejak SMP. Saya yakin punya talenta dibidang olah raga apapun, karena apapun olah raganya minumya tetap air putih. Mungkin pernah dengar kalimat, “Tuhan itu Adil.” Sebuah kalimat yang membagi bahwa masing-masing randomers punya keunggulan masing-masing, salah satunya olah raga.


Saya ingat betul untuk pertama kalinya main basket itu benar-benar belajar dari fundamental. Mulailah dari yang dari awam sekalai, seperti mengenal bola basket, sekedar memegang bola basket saja sudah termasuk fundamental yang harus dipelajari. Kalau tidak percaya coba nonton anime atau baca manga legendaris berjudul Slam Dunk.


Seorang karakter utama dalam cerita Slam Dunk sama sekali tidak bisa bermain basket. Hanamichi Sakuragi harus belajar membiasakan diri dengan bola basket dan selalu tidak diikut sertakan dalam latihan drill. Dia cuma punya kemampuan lompatan yang tinggi dan kemampuan fisik yang kuat. Tapi dengan melatih fundamental dalam olah raga basket kemampuan fisik dan lompat tinggi jauh lebih efektif dan mengalami peningkatan dengan adanya latihan dasar.


Jujur saja, hati ini sudah menjerit jerit sejal 3 bulan terakhir, “Kapan basket lagi!?” Masa pandemi ini benar-benar menghentikan aktifitas basket saya yang sangat rutin 7 tahun terakhir. Pemilik lapangan juga tidak punya pilihan lain untuk menutup sementara lapangannya sampai batas waktu yang masih belum jelas penentuannya. 


Sekarang ini pecinta basket sedang menunggu-nunggu lapangan yang dibuka lagi dan pasti juga menunggu liga-liga basket dimulai lagi. NBA (Nasional Basketball Association) di amerika, IBL (Indonesia Basketball League), dan masih banyak liga basket yang juga ikut dihentikan karena Corona. Pesan utama dari tulisan ini adalah MOHON BERSABAR INI COBAAN. Jadi, tetap jaga kondisi, makan berserat, istirahat cukup, dan tetap positif.


Sudah nonton series dokumenter Netflix, The Last Dance?


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gimbal Tak Sederhana Dan Lama

Ceritanya pada tahun 2009. Setelah 2 tahun tinggal dan kuliah di Jogja beserta penghuni kampus FISIP Atma Jaya Yogyakarta tercinta akhirnya mulai punya banyak teman. Kampus FISIP tergolong kampus dengan mahasiswa terrandom dibandingkan dengan fakultas-fakultas lainnya. Disana banyak ditemui mahasiswa yang cukup unik, aneh, bin ajaib. Saya salah satunya yang terkontaminasi kerandoman ini. Awal menginjakan kaki di kampus, saya terheran-heran dengan situasi pada masa itu (2007). Mulai dari kuliah dengan seadanya, kaos, sandal jepit, celana jeans yang sudah sobek-sobek bagian lutut, rambut gondorng, keribo, sampai gimbal bisa saya temu sejauh mata memandang. Rupa-rupa lah warnannya. Singkat cerita saya memutuskan untuk menggimbal rambut saya yang sudah 2 tahun tidak saya potong sejak lulus SMA. Rambut yang banyak diberikan pujian oleh para mahasiswi yang konon katanya mereka iri dengan rambut yang hanya menggunakan sampo untuk perawatannya ini, tidak akan lagi membuat para w...

Ada Kamar Kosong

Sebelumnya saya ucapkan maaf sekali, yang pertama lama sekali gak menulis blog yang super random, yang kedua sekalinya posting konten ini adalah konten jualan. Maaf yes! Beberapa waktu yang lalu saya pernah menulis,  MIMPI JADI BAPAK KOS . Nah! Kali ini mungkin udah resmi jadi bapak kos beneran. Setelah menunggu sekian lamanya, akhirnya kos ini sudah siap dihuni. Kos yang berdiri di daerah Maguwoharjo ini berada di tengah perumahan   Griya Grogol Asri   Blok B8, Grogol, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. Kos yang diberi nama RA Kost ini diambil dari inisial nama depan dan tengah adik saya yang kebetulan sama. Nyebelinnya ternyata nama RA Kost sendiri sudah banyak di pakai oleh kos-kos lain yang tentu saja berada di luar Jogja. Yah nanti coba kami cari nama yang lebih oke. Konsep RA Kost memiliki fasilitas kamar mandi dalam dengan kloset duduk, token listrik dimasing-masing kamar, AC, kasur spring bed, meja, kursi, dan lemari. WIFI-nya mana? Nah! Semua warga peru...

Mimpi Jadi Bapak Kos

Jadi pak kos itu cuma selentingan mimpi zaman kuliah dulu. Diem aja tapi ada pemasukan. Anjrit gak guna banget yak mikirnya begitu. Tapi oleh lah namanya juga cuma mimpi. Mimpi tu belum tentu harapan, kalo cita-cita itu baru harapan.   Zaman kuliah belum punya pacar, pasti jelas donk kos-kosannya harus khusus perempuan. Indah banget kan kalao mau berangkat kuliah selalu ada sapaan, “Selamat pagi mas.” Mas karena mikirnya seumuran atau gak jauh beda. Siapa tau ngajak berangkat bareng kan bisa nebeng (waktu itu belum ada kendaraan sendiri).   Berjalannya waktu obrolan sama teman-teman kuliah, kami coba memetakan apa asik dan gak asiknya punya kos-kosan perempuan. Banyaknya selentingan yang berseliweran yang paling saya ingat adalah banyakanya cowok-cowok yang nantinya ngapel ke kos. Buat saya ya bebas-besas aja dan bukan urusan saya, yang penting gak mengganggu aja. Tapi karena waktu itu masih jomblo, tetep ganggu juga kan? Pingin juga gitu punya pacar. Ini kategorinya 50:50, en...