Langsung ke konten utama

Social Media Specialist Sebuah Tittle Keren

jagobisik.com


Ada yang masih punya stupid phone?
Mudah-mudahan bisa laku dijual jadi barang kolektor dengan harga malah ya.

Facebook, Instagram, dan Twitter adalah social media yang pas banget buat smart phone yang saya pakai (karena memang bisanya cuma itu). Semuanya terpakai sesuai kebutuhan, butuh liat-liat gambar ya Instagram, butuh info teman-teman lama buka Facebook, butuh berita cepat yang kadang belum tentu akurat juga coba ke Twitter. Sesimpel itu aja cara pakai social media yang saya punya.

Lompatlah ke pekerjaan yang melibatkan social media. Jujur saja saya berpikir, keren ketika punya kerjaan tentang social media. Kerjaanya santai, tinggal postang-posting, bales-bales comment para netizen budiman, dan banyak terbersit segala sesuatu yang keliatannya asik-asik aja pada waktu itu. TAPI? Ternyata eh ternyata! Tidak disangka-sangka dan juga tidak diduda-duda.

TIDAK SEINDAH YANG DIBAYANGKAN mas bro mba sis!
Singkatnya ini berkaca dari pengalaman, sedikit curhat lah ya. Saya pastikan ini pengalaman pribadi dan tidak bisa di generalisasi ya randomer. Sebelum benar-benar fokus di dunia hitam (perkopian) saya pernah bekerja 5-6 tahun di beberapa perusahaan salah 3-nya saya bekerja sebagai digital marketing dan social media specialist. Pokonya selalu berserempetan dengan social media lah pada intinya. Semuanya serba learning by doing tapi harus cepat bisa (wajar namanya juga perusahaan).

Belajar yang banyak dan cepat itu buat sebagian manusia, mungkin terasa berat (kira-kira >100kg lah). Mungkin ya saya termasuk 50% diantaranya (biar rata kita bagi 50:50 ya). Mulai dari belajar konsep, strategi, riset, jadwal posting, balas comment, sampai set iklan social media. Sekali lagi jangan di anggap seenteng bantal bulu angsa yes! Semua bisa mudah jika tim mu amat solid.

Gimana tim mu?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gimbal Tak Sederhana Dan Lama

Ceritanya pada tahun 2009. Setelah 2 tahun tinggal dan kuliah di Jogja beserta penghuni kampus FISIP Atma Jaya Yogyakarta tercinta akhirnya mulai punya banyak teman. Kampus FISIP tergolong kampus dengan mahasiswa terrandom dibandingkan dengan fakultas-fakultas lainnya. Disana banyak ditemui mahasiswa yang cukup unik, aneh, bin ajaib. Saya salah satunya yang terkontaminasi kerandoman ini. Awal menginjakan kaki di kampus, saya terheran-heran dengan situasi pada masa itu (2007). Mulai dari kuliah dengan seadanya, kaos, sandal jepit, celana jeans yang sudah sobek-sobek bagian lutut, rambut gondorng, keribo, sampai gimbal bisa saya temu sejauh mata memandang. Rupa-rupa lah warnannya. Singkat cerita saya memutuskan untuk menggimbal rambut saya yang sudah 2 tahun tidak saya potong sejak lulus SMA. Rambut yang banyak diberikan pujian oleh para mahasiswi yang konon katanya mereka iri dengan rambut yang hanya menggunakan sampo untuk perawatannya ini, tidak akan lagi membuat para w...

Ada Kamar Kosong

Sebelumnya saya ucapkan maaf sekali, yang pertama lama sekali gak menulis blog yang super random, yang kedua sekalinya posting konten ini adalah konten jualan. Maaf yes! Beberapa waktu yang lalu saya pernah menulis,  MIMPI JADI BAPAK KOS . Nah! Kali ini mungkin udah resmi jadi bapak kos beneran. Setelah menunggu sekian lamanya, akhirnya kos ini sudah siap dihuni. Kos yang berdiri di daerah Maguwoharjo ini berada di tengah perumahan   Griya Grogol Asri   Blok B8, Grogol, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. Kos yang diberi nama RA Kost ini diambil dari inisial nama depan dan tengah adik saya yang kebetulan sama. Nyebelinnya ternyata nama RA Kost sendiri sudah banyak di pakai oleh kos-kos lain yang tentu saja berada di luar Jogja. Yah nanti coba kami cari nama yang lebih oke. Konsep RA Kost memiliki fasilitas kamar mandi dalam dengan kloset duduk, token listrik dimasing-masing kamar, AC, kasur spring bed, meja, kursi, dan lemari. WIFI-nya mana? Nah! Semua warga peru...

Mimpi Jadi Bapak Kos

Jadi pak kos itu cuma selentingan mimpi zaman kuliah dulu. Diem aja tapi ada pemasukan. Anjrit gak guna banget yak mikirnya begitu. Tapi oleh lah namanya juga cuma mimpi. Mimpi tu belum tentu harapan, kalo cita-cita itu baru harapan.   Zaman kuliah belum punya pacar, pasti jelas donk kos-kosannya harus khusus perempuan. Indah banget kan kalao mau berangkat kuliah selalu ada sapaan, “Selamat pagi mas.” Mas karena mikirnya seumuran atau gak jauh beda. Siapa tau ngajak berangkat bareng kan bisa nebeng (waktu itu belum ada kendaraan sendiri).   Berjalannya waktu obrolan sama teman-teman kuliah, kami coba memetakan apa asik dan gak asiknya punya kos-kosan perempuan. Banyaknya selentingan yang berseliweran yang paling saya ingat adalah banyakanya cowok-cowok yang nantinya ngapel ke kos. Buat saya ya bebas-besas aja dan bukan urusan saya, yang penting gak mengganggu aja. Tapi karena waktu itu masih jomblo, tetep ganggu juga kan? Pingin juga gitu punya pacar. Ini kategorinya 50:50, en...