Langsung ke konten utama

Apa Bagusnya Sih Anime?

Image by Vinson Tan ( 楊 祖 武 ) from Pixabay

Mungkin, mungkin lho, mungkin penggemar anime bisa naik pitam kalo ada yang melontarkan pertanyaan yang persis seperti judul yang saya buat dengan sinis. Lagi-lagi ini isinya opini saja. Saya sudah nonton anime sejak kecil, ya Doraemon, Dragon Ball, Digimon, Pokemon, Chibi Maruko Chan, Hunter X Hunter, One Piece dan masih banyak banget yang lain.

Contoh di atas itu termasuk dalam kategori umum yang di putar di TV lokal Indonesia, yang generasi 90an pasti minimal tahu 3 diantarannya lah. Itu baru series, belum movie-nya yang juga gak kalah menarik karena pasti eksekusinya lebih gila lagi.

Yang paling bikin geleng-geleng kepala adalah One Piece. Kalau ngomongin series terpanjang memang masih kalah sama The Simpsons. Tapi karena saya lebih tertarik dengan genre petualangan dan fantasi. kita bahas One Piece yes, kan ngomongin Anime, Jepang punya lah pokonya.

Sejujurnya awalnya saya gak begitu tertarik dengan One Piece karena memang sudah tertinggal jauh kira-kira tertinggal 15-17 tahun lah ya. Anime nya sendiri sudah mencapai angka 900-an episode. Dan saking niatnya di tahun 2018 saya coba ulang dari episode 1. 

Tujuannya hiburan aja. Tapi setelah diperhatiin setelah nonton film atau series apapun pasti punya sesuatu yang buat dipelajari. Bahakan bisa jadi moto hidupmu lho randomers. Sekali lagi tiap orang punya pemikiran yang beda-beda karena kalo gak beda, apa serunya dunia ini, ya gak?

Setuju gak kalo episode terakhir One Piece dijadiin film aja?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gimbal Tak Sederhana Dan Lama

Ceritanya pada tahun 2009. Setelah 2 tahun tinggal dan kuliah di Jogja beserta penghuni kampus FISIP Atma Jaya Yogyakarta tercinta akhirnya mulai punya banyak teman. Kampus FISIP tergolong kampus dengan mahasiswa terrandom dibandingkan dengan fakultas-fakultas lainnya. Disana banyak ditemui mahasiswa yang cukup unik, aneh, bin ajaib. Saya salah satunya yang terkontaminasi kerandoman ini. Awal menginjakan kaki di kampus, saya terheran-heran dengan situasi pada masa itu (2007). Mulai dari kuliah dengan seadanya, kaos, sandal jepit, celana jeans yang sudah sobek-sobek bagian lutut, rambut gondorng, keribo, sampai gimbal bisa saya temu sejauh mata memandang. Rupa-rupa lah warnannya. Singkat cerita saya memutuskan untuk menggimbal rambut saya yang sudah 2 tahun tidak saya potong sejak lulus SMA. Rambut yang banyak diberikan pujian oleh para mahasiswi yang konon katanya mereka iri dengan rambut yang hanya menggunakan sampo untuk perawatannya ini, tidak akan lagi membuat para w...

Ada Kamar Kosong

Sebelumnya saya ucapkan maaf sekali, yang pertama lama sekali gak menulis blog yang super random, yang kedua sekalinya posting konten ini adalah konten jualan. Maaf yes! Beberapa waktu yang lalu saya pernah menulis,  MIMPI JADI BAPAK KOS . Nah! Kali ini mungkin udah resmi jadi bapak kos beneran. Setelah menunggu sekian lamanya, akhirnya kos ini sudah siap dihuni. Kos yang berdiri di daerah Maguwoharjo ini berada di tengah perumahan   Griya Grogol Asri   Blok B8, Grogol, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. Kos yang diberi nama RA Kost ini diambil dari inisial nama depan dan tengah adik saya yang kebetulan sama. Nyebelinnya ternyata nama RA Kost sendiri sudah banyak di pakai oleh kos-kos lain yang tentu saja berada di luar Jogja. Yah nanti coba kami cari nama yang lebih oke. Konsep RA Kost memiliki fasilitas kamar mandi dalam dengan kloset duduk, token listrik dimasing-masing kamar, AC, kasur spring bed, meja, kursi, dan lemari. WIFI-nya mana? Nah! Semua warga peru...

Mimpi Jadi Bapak Kos

Jadi pak kos itu cuma selentingan mimpi zaman kuliah dulu. Diem aja tapi ada pemasukan. Anjrit gak guna banget yak mikirnya begitu. Tapi oleh lah namanya juga cuma mimpi. Mimpi tu belum tentu harapan, kalo cita-cita itu baru harapan.   Zaman kuliah belum punya pacar, pasti jelas donk kos-kosannya harus khusus perempuan. Indah banget kan kalao mau berangkat kuliah selalu ada sapaan, “Selamat pagi mas.” Mas karena mikirnya seumuran atau gak jauh beda. Siapa tau ngajak berangkat bareng kan bisa nebeng (waktu itu belum ada kendaraan sendiri).   Berjalannya waktu obrolan sama teman-teman kuliah, kami coba memetakan apa asik dan gak asiknya punya kos-kosan perempuan. Banyaknya selentingan yang berseliweran yang paling saya ingat adalah banyakanya cowok-cowok yang nantinya ngapel ke kos. Buat saya ya bebas-besas aja dan bukan urusan saya, yang penting gak mengganggu aja. Tapi karena waktu itu masih jomblo, tetep ganggu juga kan? Pingin juga gitu punya pacar. Ini kategorinya 50:50, en...