Kali ini saya mau sharing tentang masa-masa sekolah. Masa-masa sama sekali tidak memikirkan namanya mencari uang & membayar tagihan tagihan. Masa dimana yang terpikirkan hanya naik kelas dan basket, basket, dan basket terus.
Sedari awal menginjakan kaki di jenjang pendidikan dari paling awal TK sampai SMA saya selalu masuk di sekolah swasta. Sebenarnya pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan sekolah negeri, sama-sama berseragam dan dikurikulum yang sama. Tapi konon kabarnya memiliki kualitas pengajaran dan peraturan yang agak berbeda.
Saya sempat tanya kepada orang tua, “Kenapa saya didaftarkan di sekolah swasta?” Jawaban yang saya terima dari ibu saya yang merupakan guru akutansi di salah satu SMK Negeri di Tangerang adalah, “Nanti kamu main terus, gak pernah belajar.”
Mendengar jawaban itu, sebetulnya masih muncul banyak pertanyaan lagi tapi yasudahlah.
Seiring berjalannya waktu, banyak cerita tentang sekolah dari teman-teman komplek rumah, dimana kebanyakan teman-teman bermain di rumah bersekolah di sekolah negeri. Dari cerita tersebut yang saya tangkap adalah banyaknya guru yang tidak masuk pada jam pelajaran karena alasan rapat di luar sekolah dan lain sebagainya yang menyebabkan teman saya bisa bermain-main di kelas. Atau yang lebih ajaibnya adalah bisa pulang begitu saja.
Tapi tidak semua sekolah negeri memiliki kualitas pengajaran yang buruk. Ada juga sekolah negeri favorit di setiap daerah dan memiliki kualitas pengajaran yang baik juga. Yang saya sadari sampai saat ini bahwa perbedaannya yang paling terlihat adalah perhatian pendidik kepada siswa didikannya. Di sekolah swasta lebih memiliki tata tertib yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan sekolah negeri. Jadi, pendidik juga sangat berperan penting dam mewujudkan kualitas pendidikan yang baik yang dibantu dengan tata tertib sekolah.
Pernahkan kamu memiliki kisah kasih di sekolah?
Komentar
Posting Komentar