Tahun 2007. Berati sudah 13 tahun yang lalu berlalu. Masa-masa memulai untuk hidup mandiri di Jogja sebagai mahasiswa. Dari kota pinggiran Jakarta (Jakarta coret) menuju ke Daerah Istimewa Yogyakarta. Tinggal di sebuah kamar kos berukuran 3x3 meter di belakang kampus. Jadi, tinggal lari 100 meter terus lompat tembok sampe diteriakin satpam barulah sampe kampus. Tepuk tangan boleh!
Sebelum resmi jadi mahasiswa. Para calon mahasiswa baru ini harus mengikuti acara orientasi kampus, atau ospek, atau masa peloncoan. Jelas males! Tapi mau gimana lagi? Kalau saya gak ikut ada kemungkinan saya bisa gak punya teman dan dimusuhi senior-senior. Ikutlah dengan motifasi dapet teman baru.
Sampai saat ini saya gak pernah menyesal mengikuti acara ospek kampus yang totalnya menghabiskan waktu 5 hari. Hari pertama diisi dengan briefing, pembagian kelompok, dan pemberian tugas dari para senior yang bentuknya super ajaib. Hari ke-2 mengerjakan tugas kelompok. Jadi, kami ditugaskan untuk membentuk papan nama kelompok dan memberikan nama, juga termasuk membuat yel.
Saya ingat betul, tanggal 17 Agustus 2007 itu adalah acara resmi pembukaan ospek atau kampus FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta menyebutnya Inisiasi. Hari ke-3 ini saya merasakan inisiasi yang jauh berbeda dari yang saya bayangkan atau yang pernah saya alami di SMA. Acara inisiasi ini benar-benar fun dan tidak ada lebel peloncoan sama sekali. Diisi dengan senam yang kocak dan menyegarkan, juga jingel yang cukup membakar semangat.
Hari ke-4 para mahasiswa baru diajak untuk melakukan kegiatan sosial. Uniknya kegiatan sosial ini tidak diberikan petunjuk apa yang harus kita lakukan di sebuah lokasi di seputar Jogja. Yang banyak dilakukan teman-teman maba (mahasiswa baru) diantarannya, bersih-bersih lingkungan, membantu beberapa warung, menjadi petugas parkir, dan masih banyak lagi.
Hari terakhir merupakan acara puncak yang diisi dengan pelantikan para maba menjadi mahsiswa yang sebenarnnya. Juga yang paling seru adalah acara musik yang disiapkan oleh para senior untuk para juniornya.
Yang membuat kampus FISIP UAJY berbeda adalah tidak ada senioritas, sederhannya kami tidak boleh memanggil nama senior dengan imbuhan kakak (mas atau mba). Jadi, langsung panggil nama saja. Terasa betul tidak ada batas diantara penghuni kampus itu. Bentuk para senior juga ajaib, terutama dandanan, cowok gondorong, cewek cepak, gimbal, tattoo, pirsing, dan masih banyak lagi keajaiban yang baru kali itu saya melihatnya. Penuh warna dan berjuta rasa pada masa itu.
Nah randomers! Peloncoan sudah jadi hal kuno betul?
Komentar
Posting Komentar