Langsung ke konten utama

Menikah: Pentingan atau Kebutuhan

*Cuma Foto Ilustrasi


Belakangan ini saya mendengarkan podcast Ngobam by Gofar Hilman. Isi podcastnya adalah NGObrol BAreng Musisi, singkatan dari Ngobram. Banyak musisi yang sudah di interview oleh Gofar dan saya cukup tertarik dengan pertanyaan dari Gofar tentang “Menurutmu Menikah itu penting gak?”

Mari kita bahas! Lagi-lagi saya perlu dicrlimer dulu yes! Bahasan kali ini merupakan opini pribadi dan tidak bermaksud menyinggung orang lain yang merasa tersinggung dengan membaca blog ini. Saya sering disclimer macam ini tujuannya biar gak repot aja. Karena sebagian orang Indonesia yang sensitif dengan bahasan macam ini.

Penting. Menurut hemat saya, penting yang dimaksud adalah sah untuk negara. Karena di Indonesia tidak diperbolehkan berkeluarga dengan berstatus tidak atau belum menikah. Contohnya begini, Jika randomers ingin berkeluarga yang diartikan memiliki anak atau keturunan. Randomers diwajibkan untuk menikah secara sah. Karena jika tidak menikah tapi berkeinginan memiliki anak, maka anak tersebut tidak akan memiliki akte kelahiran. Kekurangan pernikahan di Indonesia adalah harus dijembatani dengan agama. Artinya kamu harus minimal mencantumkan agama pada KTPmu. 

Kebutuhan. Coba kita mengesampingkan dulu kebutuhan sex. Mungkin kebutuhan sex bisa jadi konten lain yang akan dibahas secara eksklusif. Saya mengamati kebutuhan untuk menikah kadang sangat banyak kelebihannya. Misalanya, jika randomers sudah menikah, kamu bisa mendapatan beberapa tunjangan (tergantung perusahaan tempat randomers bekerja). Selain itu randomers juga bisa lebih terbantu secara keuangan (kalau sama-sama bekerja).

Jadi, setelah baca-baca lagi dari awal sampai akhir. Kok makin membingungkan ya apa yang saya tulis diatas. Kalo begitu mari kita sudahi saja ke randoman ini. 

Jadi, randomers punya opini apa tentang sebuah pernikahan?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gimbal Tak Sederhana Dan Lama

Ceritanya pada tahun 2009. Setelah 2 tahun tinggal dan kuliah di Jogja beserta penghuni kampus FISIP Atma Jaya Yogyakarta tercinta akhirnya mulai punya banyak teman. Kampus FISIP tergolong kampus dengan mahasiswa terrandom dibandingkan dengan fakultas-fakultas lainnya. Disana banyak ditemui mahasiswa yang cukup unik, aneh, bin ajaib. Saya salah satunya yang terkontaminasi kerandoman ini. Awal menginjakan kaki di kampus, saya terheran-heran dengan situasi pada masa itu (2007). Mulai dari kuliah dengan seadanya, kaos, sandal jepit, celana jeans yang sudah sobek-sobek bagian lutut, rambut gondorng, keribo, sampai gimbal bisa saya temu sejauh mata memandang. Rupa-rupa lah warnannya. Singkat cerita saya memutuskan untuk menggimbal rambut saya yang sudah 2 tahun tidak saya potong sejak lulus SMA. Rambut yang banyak diberikan pujian oleh para mahasiswi yang konon katanya mereka iri dengan rambut yang hanya menggunakan sampo untuk perawatannya ini, tidak akan lagi membuat para w...

Ada Kamar Kosong

Sebelumnya saya ucapkan maaf sekali, yang pertama lama sekali gak menulis blog yang super random, yang kedua sekalinya posting konten ini adalah konten jualan. Maaf yes! Beberapa waktu yang lalu saya pernah menulis,  MIMPI JADI BAPAK KOS . Nah! Kali ini mungkin udah resmi jadi bapak kos beneran. Setelah menunggu sekian lamanya, akhirnya kos ini sudah siap dihuni. Kos yang berdiri di daerah Maguwoharjo ini berada di tengah perumahan   Griya Grogol Asri   Blok B8, Grogol, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. Kos yang diberi nama RA Kost ini diambil dari inisial nama depan dan tengah adik saya yang kebetulan sama. Nyebelinnya ternyata nama RA Kost sendiri sudah banyak di pakai oleh kos-kos lain yang tentu saja berada di luar Jogja. Yah nanti coba kami cari nama yang lebih oke. Konsep RA Kost memiliki fasilitas kamar mandi dalam dengan kloset duduk, token listrik dimasing-masing kamar, AC, kasur spring bed, meja, kursi, dan lemari. WIFI-nya mana? Nah! Semua warga peru...

Mimpi Jadi Bapak Kos

Jadi pak kos itu cuma selentingan mimpi zaman kuliah dulu. Diem aja tapi ada pemasukan. Anjrit gak guna banget yak mikirnya begitu. Tapi oleh lah namanya juga cuma mimpi. Mimpi tu belum tentu harapan, kalo cita-cita itu baru harapan.   Zaman kuliah belum punya pacar, pasti jelas donk kos-kosannya harus khusus perempuan. Indah banget kan kalao mau berangkat kuliah selalu ada sapaan, “Selamat pagi mas.” Mas karena mikirnya seumuran atau gak jauh beda. Siapa tau ngajak berangkat bareng kan bisa nebeng (waktu itu belum ada kendaraan sendiri).   Berjalannya waktu obrolan sama teman-teman kuliah, kami coba memetakan apa asik dan gak asiknya punya kos-kosan perempuan. Banyaknya selentingan yang berseliweran yang paling saya ingat adalah banyakanya cowok-cowok yang nantinya ngapel ke kos. Buat saya ya bebas-besas aja dan bukan urusan saya, yang penting gak mengganggu aja. Tapi karena waktu itu masih jomblo, tetep ganggu juga kan? Pingin juga gitu punya pacar. Ini kategorinya 50:50, en...